Jelang Idul Adha, Jaelani Minta Kementan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Kurban

20-05-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani. Foto: Ist/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada Jumat (6/6/2025), intensitas perdagangan hewan kurban mulai meningkat di berbagai daerah. Merespons hal tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI, Jaelani, mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah untuk meningkatkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban secara intensif.

 

“Kami meminta Kementan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit menular pada hewan ternak menjelang Iduladha. Sangat penting memastikan seluruh hewan kurban berada dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit apa pun,” tegas Jaelani melalui keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).

 

Politisi Fraksi PKB dari Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara ini menekankan pentingnya koordinasi antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan dinas terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menilai, pemantauan lalu lintas hewan ternak antardaerah perlu diperketat untuk mencegah risiko penyebaran penyakit, khususnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

 

Menurutnya, Kementan harus memastikan seluruh hewan kurban telah mendapatkan vaksinasi PMK dan dilengkapi Sertifikat Veteriner (SV) sebagai bukti kesehatan. Selain itu, pelaksanaan masa karantina, baik di tempat asal maupun di lokasi tujuan, juga harus dipastikan.

 

“Upaya-upaya ini harus diintensifkan agar tidak ada hewan kurban yang sakit atau tidak memenuhi syarat tetap diperjualbelikan,” ujarnya.

 

Jaelani juga mengimbau para pedagang dan pembeli hewan kurban untuk aktif dalam upaya pencegahan PMK. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan kandang, melakukan disinfeksi kendaraan dan peralatan, serta mengenali tanda-tanda klinis PMK.

 

“Tanda-tanda PMK yang perlu diwaspadai antara lain air liur berlebihan, lepuh pada mulut, gusi, atau lidah. Pembeli jangan tergiur harga murah jika ditemukan indikasi hewan yang tidak sehat,” pesannya.

 

Ia menambahkan, bila ditemukan gejala PMK pada hewan, maka harus segera diisolasi dan dilaporkan kepada petugas dinas terkait. “Jangan sampai kelalaian menyebabkan penularan meluas. Sinergi seluruh pihak sangat dibutuhkan agar hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat sehat dan aman,” pungkas Jaelani. (hal/aha)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...